Shang Damaran
Home » , , , , » Belajar Di Pesantren Diri

Belajar Di Pesantren Diri

BILIK PESANTREN



Siapa diriku ini.?

Sedang apa aku disini.?

Apakah yang harus aku lakukan di dunia ini.?

Lalu mau kemanakah aku nanti.?

Pertanyaan-pertanyaan inilah yang harus selalu di pertanyakan dalam diri, sebagai penggugahnya akan kebangkitan kualitas hidup. sehingga jawaban-jawaban kecil yang sering menggugah itu akan menjadi pengetahuan sekaligus jawaban dalam memperbaiki kehidupan.

Pengetahuan merupakan kebutuhan utama setiap manusia. Resapilah dalam-dalam ketika sedang mempelajari sesuatu, karna pengetahuan yang telah terserap akan memberikan penerangan dalam alam pikiran kita.

Selalu ingatlah bahwa kita ini adalah sedang Mesantren pada diri kita sendiri

*Pesantren Diri*.

Yang jadi murid kita sendiri, gurunya kita sendiri, kitabnya ya ada di dalam diri kita sendiri, kajiannya pun juga mengkaji diri sendiri.

Biasanya apabila kita sedang Mesantren itu mempunyai bilik Nggih.

Ya di dalam diripun ada bilik-biliknya, ada tiga bilik yaitu:

1.Bilik yang ada di dalam kepala (Baitul Makmur) namanya. Baitul Makmur adalah tempat keramaian, dalam bilik ini tersusun tujuh kitab "Adam Makna" yang harus di baca dan di pelajari sendiri Yakni:

1.Panca Indra.
2.Otak
3.Angan-Angan
4.Budi
5.Rasa pengetahuan
6.Cahya pengetahuan (Nur Ilmu)
7.Mengetahui Dzat Semesta Alam.

Di dalam bilik ini kita di perkenankan untuk memproses tujuh keadaan yang ada di dalamnya tersebut, agar segala pengetahuan kita bisa sampai kepada "Dzat Allah Yang Maha Meramaikan Jagat ini".

Berawal dari apa yang di tangkap oleh panca Indra, di cerna oleh otak, di kembangkan oleh Angan-Angan untuk menjadi Pengetahuan (Budi Pekerti). setelah itu akan menjadi "Rasa Pengetahuan" itu sendiri, Setelah rasa pengetahuan kita terpenuhi maka pengetahuan itu akan menjadi "Cahya Pengetahuan/Nur Ilmu" (Jelasnya sebuah pengetahuan). sehingga kita dapat sampai pada titik pengetahuan akan "Dzat Semesta Alam".

2.Bilik yang ada di dalam dada (Baitul Muharam) namanya. Dalam bilik ini terdapat juga tujuh kitab "Adam Sarpin" yang tersurun rapih yang harus di pelajari dan di rasakan, yakni:

1.Dada
2.Hati dalamnya ada Nafsu.
3.Jantung dalamnya ada Ruh.
4.Ruh dalamnya ada Rasa
5.Rasa dalamnya ada Nur (Cahya)
6.Nur dalamnya ada Dzat.
7.Dzat Yang Maha Bersemayam.

Di bilik ini ia harus menyadari bahwa dadanya adalah tempat terlarang (Baitul Muharam), maksudnya tempat terlarang, di dalam dadanya ada sesuatu yang ia sadari dan rasakan kecuali Allah. Dengan jalan selalu menyebut, memuja dan memuji dan merasakan akan adanya Allah di dalam dadanya, hingga catur maya (Empat Cahya nafsu di dalam hatinya) menjadi kesatuan untuk menembus kesadaran di dalam alam jantungnya, sampai ia merasakan ketenangan yang menenangkan, pertanda kesadarannya telah berada di alam ruhnya sendiri.

Ketenangan yang menenangkan ini akan membawa kesadarannya pada kesadaran "Rasa Sejatinya" (Merasup dalam Sirullah) yaitu tiada rasa apa-apa kecuali rasa bersama-Nya. sehingga menjadi cerahlah ia pertanda sedang berada di alam "Nurullah". setelah itu tidak akan terasa apa-apa lagi, Hening dan Hampa, pertanda dalam alam Dzatullah yang bersemayam di dalam dirinya sendiri.

3.Bilik yang ada di Kemalen/kemaluan (Baitul Muqodas). Di dalam bilik ini juga ada terdapat tujuh kitab "Adam Azali" yang tersusun mengembang yang harus di mengerti dan di pahami pula yakni:

1.Mani
2.Madi
3.Wadi
4.Manikam
5.Sirr
6.Sirr Muhammad
7.Sirullah

Dalam bilik ini ia belajar selalu awas akan "Sangkan Paraning Dumadi" (Asal Muasal Kehidupan). Sambil menelaah proses Sidratul Muntaha (Pohon Kehidupan) baik di dalam diri maupun di alam semesta ini. Pertama tama ia harus menyadari dan menelaah bahwa ia dulu adalah setetes air kehidupan (Mani/sirr wujud), di dalamnya lagi ada "Madi" (Sirr Akal). Dalamnya lagi ada Wadi (Sirr Nafsu). Dalamnya lagi ada manikam (Sirr ruh/Sukma). Sampai menyadari bahwa dari dalam setetes air kehidupan itu ada Sirr yaitu "Sirr Muhammad" (Nur Muhammad). Dan di dalamnya lagi ada "Sirullah" (Rahasia Dzat Allah) Yang Maha Menghidupkan. Atas Segala Kehendak-Nya dari Nur Muhammad inilah segala semesta alam di adakan. Ketika melihat apapun di alam ini ia selalu sadar dan melihat bahwa semua berasal dari bahan yang sama, yaitu Nurullah...

Semoga Ulasan ini dapat bermanfaat bagi kita semua...

Salam Santun Penuh Hormat...
Share this article :

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
 
Support : SUCURI INFO | ALEXA INFO
Copyright © 2013. Shang Damaran - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger
-->